Friday, October 13, 2006

Dr. Muhammad Yunus - Nobel Peace Prize 2006

Hari ini Komite Nobel Perdamaian di Norwegia telah mengumumkan pemenang hadiah Nobel Perdamaian 2006 adalah Dr. Muhammad Yunus dan Grameen Bank dari Bangladesh. Agak mengejutkan memang, karena nama yang santer difavoritkan (SBY, Martti Ahtisaari, GAM, Bono dll) ternyata tidak muncul sebagai pemenang. Siapakah Dr. Muhammad Yunus?

Beliau adalah seorang ekonom lulusan Vanderbilt University dan lama mengabdi sebagai dosen di Chittagong University, Bangladesh. Kepeduliannya yang tinggi terhadap masyarakat miskin di negaranya, memunculkan ide untuk mendirikan Grameen Bank. Bank ini menyediakan kredit tanpa syarat kepada rakyat miskin, yang pada awalnya merupakan projek riset aksi di kampusnya. Gagasannya adalah menggandeng kapitalisme dengan tanggungjawab sosial dan telah mengubah wajah pengembangan sosial dan ekonomi pedesaan. Grameen Bank mengoperasikan 1092 cabang di 36000 desa Bangladesh, memberi kredit kepada 2 juta penduduk miskin dengan total pinjaman sebesar lebih dari US$ 2 milyar.

Yang membuat Komite Nobel tergerak untuk memutuskan Dr. Muhammad Yunus sebagai pemenang adalah sistem yang beliau rintis tersebut tidak saja berlangsung sukses di Bangladesh, namun juga telah diterapkan di banyak negara berkembang lainnya. Dan itu tidak lepas dari contoh teladan yang ditunjukkan oleh beliau. Perdamaian abadi tidak dapat dicapai kecuali kelompok-kelompok populasi besar menemukan cara-cara untuk memberantas kemiskinan. Dan sistem kredit mikro adalah salahsatu cara, demikian alasan Komite Nobel Perdamaian.

Berbagai penghargaan internasional sebelumnya sudah sering diperolehnya, seperti Ramon Magsaysay Award (1984) dari Manila; the Aga Khan Award untuk Architecture (1989) dari Geneva; the Mohamed Shabdeen Award untuk Science (1993) dari Sri Lanka; dan the World Food Prize oleh World Food Prize Foundation (1994) dari USA. Disamping itu dari Bangladesh sendiri, beliau telah menerima the President's Award (1978), Central Bank Award (1985), dan the Independence Day Award (1987), penghargaan tertinggi nasional.

Dan tahun ini adalah pencapaian tertinggi penghargaan internasionalnya, Hadiah Nobel Perdamaian. Suatu pencapaian yang beliau sendiri tidak pernah memperkirakannya.

Selamat kepada sang pahlawan pembela rakyat miskin.

3 comments:

Bambang Haryanto said...

Pro : Dandi Bachtiar,

Makasih untuk kemampiranmu di blog EE-ku yang penuh promo situs sex. Aku bingung, harus prihatin atau bangga. Aku suka tulisanmu tentang Muh. Yunus dan Grameen Bank. Kebetulan, 17/10/06, aku juga nulis beliau di kolom Surat Pembaca, Kompas Jawa Tengah. Mengamuk terus ya ? Kok kolom "description" (dibawah judul blogmu) belum Dandi isi ?

Dandi Bachtiar said...

Thanks, mas Bambang. Niatnya sih, 1 hari 1 posting. Tapi ternyata belum kesampaian juga. Sukses selalu buat mas Bambamg.

Rabbit TV said...

Thank you so much for posting this.
Good job!