Tuesday, October 10, 2006

Jerebu di Malaysia, Asap di Sumatera


Jerebu kembali melanda. Sejauh mata memandang, yang terlihat hanya panorama putih dimana-mana. Dari tingkat empat apartemen kampus UPM tidak terlihat sama sekali bangunan South City Plaza yang hanya berjarak 2 km. Itu artinya jarak pandang paling-paling sekitar 1 km saja. Masih mending juga sih, karena tadi malam lihat berita di TV3, jarak pandang di kota Palangkaraya Indonesia hanya 50 meter. Duh, gimana bisa bernapas ya.

Kejadian seperti ini selalu berulang. Saya masih ingat setahun yang lalu, tepatnya Agustus 2005 saya begitu khawatir dengan ketiga anak-anak saya yang masih kecil-kecil. Kasihan sekali rasanya, gak bisa kemana-mana dan berkurung saja di rumah. Saking parahnya, PM sempat menyatakan Keadaan Darurat Jerebu disebabkan pembacaan skala Indeks Pencemaran Udara (IPU) sudah melebihi 500 di kawasan Selangor. IPU adalah skala indikasi untuk menyatakan kadar kualitas udara dan pengaruhnya terhadap kesehatan manusia.
  • 0 - 50 dikategorikan Baik
  • 51 - 100 Sederhana
  • 101 - 200 Tidak Sehat
  • 201 - 300 Sangat Tidak Sehat
  • 301 - 500 Berbahaya
  • Di atas 500 Darurat Jerebu

Saat itu seingat saya Pak Lah sempat menelepon SBY mengeluhkan keadaan udara Malaysia yang tercemar akibat serbuan asap bakaran hutan Indonesia tersebut. Saya gak tahu gimana perasaan SBY saat itu. Yang jelas, keadaan darurat berlaku sebentar saja, karena esoknya turun hujan dengan lebat. Dan jerebu pun hilang tak berbekas. SBY pun lega, dan langkah-langkah untuk menangani kebakaran hutan kembali terlupakan.

Dan hari-hari ini keadaan kembali berulang. Saya belum melihat berita di TV yang memunculkan Pak Lah menelepon SBY. Karena mungkin memang belum dilakukan oleh Pak Lah. Atau Pak Lah yang sedang menunggu-nunggu telepon dari SBY kali yah.

No comments: